Tuesday, July 8, 2014

WAHAI ORANG-ORANG ISLAM MARI BERSAMA THOIFAH PASUKAN PERANG

WAHAI ORANG-ORANG ISLAM 
MARI BERSAMA THOIFAH PASUKAN PERANG
 
asyidda’ ‘alal kuffar, ruhama bainal muslimin
Dalam Barisan Pasukan Komando Bendera hitam
Negara khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

logodim.jpg

siapakah diantaramu yang akan menyatakan / menzohirkan membesarkan dan mengagungkan DÎN ALLAH (Agama ALLAH) yang membenarkan seluruh ketentuan hukum-hukum ALLAH SWT

Sesungguhnya dari dahulu Bapak moyangmu adalah Muslim, baik yang melaksanakan ajaran Taurat ( Nabi Musa ), ajaran Zabur ( Nabi Daud ), ajaran Injil ( Nabi Isa ) dan ajaran shuhuf-shuhuf serta wahyu para nabi terdahulu seperti kaum Sabi’in / Negeri Saba’ ( Nabi Sulaiman ).

DARI DAHULU KAMU TELAH DINAMAKAN ORANG-ORANG MUSLIM ( ISLAM ).
Siapakah Orang-orang Muslim itu ?
Yaitu orang-orang yang melaksanakan Hukum yang telah diturunkan Allah kepada para Nabi dan Rasul-Nya


“Apakan ISLAM itu, wahai Rasul?” Lalu Rasulullah SAW menjawab

”Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada yang ada kecuali hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya”

Mari Berjihad , Jihad Mutlak Membutuhkan Thoifah yang Solid

Jihad sangat bertumpu pada komitmen kelompok atau Thoifah .
Komitmen ini bahkan merupakan puncak kemampuan manusia dalam memberikannya.

Sebagai contoh, jika ada seorang mujahid yang tertangkap musuh dan disiksa sedemikian rupa untuk membocorkan informasi teman-temannya (Thoifah nya), ia harus kuat menanggungnya sehingga temannya tidak terkena bahaya dari musuh.

Harga komitmen ini adalah kematian. Artinya, dalam menjaga rahasia temannya ia beresiko menghadapi kematian.

Adakah komitmen sesama teman melebihi komitmen yang dibutuhkan ibadah jihad?

Dan katakanlah Muhammad, kebenaran itu dari tuhanmu, maka siapa yang mau percaya, silahkan percaya, dana siapa an tidak mau percaya (kafir) silahkan kamu tidak percaya
Qs. Al-Kahfi :29

Jihad harus dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki ikatan komitmen satu sama lain yang sangat kuat hingga nyawa menjadi taruhannya.

Komitmen sekuat ini hanya bisa dihasilkan melalui konsep Thoifah yang solid.

Jika sebuah Thoifah bisa menggabungkan komitmen kuat untuk al-haqq tapi tidak berdampak lahirnya fanatisme kelompok, maka Thoifah semacam ini menjadi faktor kekuatan yang amat dahsyat.

Thoifah itu rahmat. Jika membawa madharat pasti karena ada kekurangan yang mesti diperbaiki. Bisa jadi karena al-haqq yang dipedomani tidak sepenuhnya al-haqq, tapi masih bercampur dengan batil.

Atau karena komitmen yang mengikat unsur Thoifah bukan al-haqq, tapi sekedar fanatisme kelompok.

Atau karena individu yang ada di dalamnya tidak patuh dengan perintah yang mesti ia lakukan sebagai bentuk komitmen mentaati amir dalam perkara yang makruf.

Atau ada yang tergoda untuk berebut dunia dengan sesama anggota Thoifah .

Atau karena Thoifah yang dibentuk hanya karena sakit hati sehingga mengumpulkan orang untuk membalas sakit hati tersebut.

BerThoifah , Langkah Paling Realistis Sebelum Berjihad
Ada hubungan yang sangat kuat antara jihad dengan Thoifah .

Mereka menganggap jihad bisa saja sukses tanpa didukung Thoifah yang kuat.

Mereka tertipu, karena menganggap ibadah jihad sesederhana ibadah shalat, zakat atau haji yang bisa dilakukan dengan spontan dan tanpa persispan yang matang.

Jihad berbeda sekali. Ibadah ini selain realisasi pengabdian hamba kepada Allah,

Jihad adalah realisasi bara’ (kebencian dan permusuhan) hamba kepada musuh Allah, sekaligus refleksi wala’ (empati, persaudaraan dan pembelaan) hamba terhadap para kekasih Allah – umat Islam.

Ada 3 Agenda dalam Jihad yang sangat memerlukan persiapan yang matang agar tercapai ketiga agenda tersebut,

Jihad bukan semata agenda pengabdian kepada Allah tetapi juga
Agenda mengalahkan musuh Allah dan Agenda memastikan umat Islam terselamatkan dari kedurjanaan musuh-musuh Allah harus menjadi fokus juga.

Jika jihad dilakukan asal-asalan, agenda yang diraih hanya agenda pengabdian kepada Allah sebagai ibadah sebagaimana shalat dan haji. Dan salah satu yang terpenting agar tidak asal-asalan adalah berThoifah sebelum berjihad.

Dalam aktifitas berThoifah , seseorang akan merasakan gesekan antar anggota Thoifah baik dalam persaudaraan atau pelaksanaan perintah bersama.

Seseorang akan bertemu dengan berbagai karakter yang akan menguji ketahanan mentalnya dalam kehidupan berThoifah .

Kadang tersandung pengkhianatan yang dilakukan sesama anggota Thoifah .

Kadang ada amanat yang tidak tertunaikan, baik oleh dirinya atau oleh anggota lain.

Kadang ada perintah yang terasa berat, tapi dalam lingkup makruf sehingga harus tetap ditaati.

Semua ini adalah dinamika kehidupan berThoifah . Jika kita belum lulus dalam mengarungi kehidupan berThoifah , akan lebih sulit untuk menjadi mujahid yang baik dalam shaff jihad di medan tempur.

Di sana juga ada dinamika kelemahan individu, kesalahan memahami komando, pengkhianatan, dan semua persoalan kolektif lain.

Maka pelajaran lain yang bisa kita petik dari Thoifah adalah komitmen mereka dalam berThoifah . Thoifah yang menjadi ruang berkumpul para aktifis jihad, yang saling diikat komitmen bersama dan dipimpin oleh sistem kepemimpinan yang solid. Ikatan persaudaraannya adalah iman dan wala’ wal bara’.

Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian takbir mimpi. [Ya Tuhan]. Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku sebagai ORANG YANG SELAMAT (MUSLIM) dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf [12] : 101)

Mari Bertempur dan Berjihad dalam Naungan Pemerintah Khilafah Islam, berpalinglah dari Nasionalisme (kemusyrikan)

Masukan Kode yang sesuai dengan Bakat Karunia Allah yang Antum miliki.

301. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Pembunuh Thogut / Tokoh-tokoh Politik Musuh Islam

302. Pasukan Bendera Hitam Batalion Serbu
- ahli segala macam pertempuran
- ahli Membunuh secara cepat
- ahli Bela diri jarak dekat
- Ahli Perang Geriliya Kota dan Pegunungan

303. Pasukan Bendera Hitam Batalion Misi Pasukan Rahasia
- Ahli Pelakukan pengintaian Jarak Dekat / Jauh
- Ahli Pembuat BOM / Racun
- Ahli Sandera
- Ahli Sabotase

304. Pasukan Bendera Hitam
Batalion Elit Garda Tentara Khilafah Islam

305. Pasukan Bendera Hitam Batalion Pasukan Rahasia Cyber Death
- ahli linux kernel, bahasa C, Javascript
- Ahli Gelombang Mikro / Spektrum
- Ahli enkripsi cryptographi
- Ahli Satelit / Nuklir
- Ahli Pembuat infra merah / Radar
- Ahli Membuat Virus Death
- Ahli infiltrasi Sistem Pakar

email : angsahitam@inbox.com
masukan dalam email kode yang dikehendaki
misalnya 301 : (untuk batalion pembunuhh Thogut / tokoh-politik)

email : seleksidim@yandex.com

PROFIL NEGARA - KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

PROFIL NEGARA -
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU




NAMA NEGARA
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU (DIM)
atau

KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH (DIS)


BENDERA NEGARA
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

Bendera Negara Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah berwarna putih, tertulis di atasnya Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh dengan tulisan warna hitam.

Dalam Qanun Asasi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu tertuang pada pasal 33 bahwa bendera Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu ialah Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh.

BENDERA PERANG NEGARA
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

Bendera Perang Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah Ar-Rayah berwarna hitam; tertulis di atasnya Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh dengan warna putih.

Dalilnya adalah Rasulullah saw., ketika menjadi panglima pasukan di Khaibar, Beliau bersabda : “Sungguh, besok aku akan menyerahkan ar-rayah ini kepada seorang laki-laki yang mencintai Allah dan Rasul-Nya serta dicintai Allah dan Rasul-Nya.” Lalu Beliau menyerahkannya kepada Ali ra. (HR Muttafaq ‘alaih).

Kemudian Bendera Perang Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu tertuang dengan jelas dalam Qanun Asasi Pasal 33.

BAHASA RESMI NEGARA
Bahasa resmi Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
adalah Bahasa Melayu dan Bahasa Arab.


Dalam Qanun Asasi pasal 33 tertulis bahwa bahasa Khilafah Islam
adalah bahasa Rumpun Melayu dan Bahasa Arab.


Kalender Resmi dalam Qanun Asasi Pasal 33
jelas tertulis menggunakan kalender Hijriah
 font tulisan berlaku adalah font tulisan huruf Arab.


MATA UANG KHILAFAH

Dalam Qanun Asasi pasal 33 tertulis bahwa
Mata Uang Khilafah Islam A Daulatul Islamiyah adalah Dinar dan Dirham.

Berdasar Firman Allah SWT dalam QS. Al-Kahfi : 19

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)." Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.

BENTUK NEGARA
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

Bentuk Negara Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah Khilafah ‘ala Minhaaj an-Nubuwwah yaitu suatu Negara Islam yang berjalan berdasarkan Manhaj kenabian Muhammad SAW.

Pernyataan ini secara tegas tertuang dalam
Qanun Asasi pasal 1 ayat 2.

Konsensus dasar yang menopang tegaknya Pemerintahan Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu adalah: Al Quran, As Sunnah dan Ijma Khulafa ur Rasyidin.

IMAM NEGARA / KHALIFAH  / AMIRUL MUKMININ
Khilafah Islam AdDaulatul Islamiyah Melayu
Muhammad Daudi Sulaiman


PROKLAMASI NEGARA KHILAFAH ISLAM
  Ad Daulatul Islamiyah Melayu
9 Sya'ban 1433H


Dipublikasikan  
PENDAFTARAN ONLINE PENERIMAAN TENTARA ISLAM
PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG  
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU  
email : angsahitam@inbox.com